Pengobatan Imunoterapi Diklaim Dapat Kurangi Risiko Kematian Perempuan Karena Kanker!

By Astria Putri Nurmaya, Senin, 27 Juni 2022 | 15:01 WIB
Pengobatan Imunoterapi Diklaim Dapat Kurangi Risiko Kematian Perempuan Karena Kanker! (Freepik.com)

Stylo Indonesia - Stylovers sudah tahu mengenai pengobatan Imunoterapi?

Pengobatan Imunoterapi merupakan bentuk inovasi pengobatan kanker terbaru yang mampu meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh seseorang untuk mengenali dan menyerang sel kanker.

Seperti diketahui sel kanker memiliki kemampuan 'menyamarkan' diri sehingga sulit dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh maka cara meningkatkannya dengan pengobatan Imunoterapi.

Pengobatan Imunoterapi ini juga diklaim dapat kurangi risiko kematian perempuan karena kanker, Stylovers!

Ko bisa pengobatan ini dapat kurangi risiko kematian perempuan karena kanker?

Lalu sudah tersedia dimana saja pengobatan Imunoterapi ini?

Mau tahu penjelasannya lebih lanjut yuk simak pemaparan Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP sebagai Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia.

Berikut penjabaran lengkapnya!

Baca Juga: Daftar 3 Penyakit Kanker Terbesar di Indonesia, Pengobatan Imunoterapi Jadi Harapan Baru Pasien Kanker!

Klaim Imunoterapi dapat kurangi risiko kematian perempuan karena kanker, ternyata disebabkan karena fakta mengenai penyakit kanker terbesar di Indonesia yang mayoritas menyerang perempuan.

Menurut laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020, jumlah kasus baru kanker paru, kanker payudara dan kanker serviks di seluruh dunia mencapai lebih dari 5 juta dengan lebih dari 2,8 juta kematian.

Jumlah kasus baru ketiga jenis kanker tersebut di Indonesia menurut laporan yang sama mencapai 137.274 dengan jumlah kematian 74.276.

Jika difokuskan pada penyakit kanker yang mayoritas menyerang perempuan yakni kanker payudara dan kanker serviks maka dapat disimpulkan banyak perempuan meninggal dikarenakan penyakit ini.

Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP dalam Webinar YKI X MSD Indonesia. (Tangkap Layar/ Stylo Indonesia.)

“Kita perlu menyikapi tingginya kasus baru dan kematian akibat kanker paru, kanker payudara dan kanker serviks di Indonesia," ujar Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP sebagai Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia.

Prof. Aru Sudoyo menjelaskan bahwa salah satu terobosan di dunia medis yang merupakan harapan baru bagi pasien kanker paru, kanker payudara dan kanker serviks adalah adanya terapi pengobatan imunoterapi.

Imunoterapi merupakan salah satu modalitas terapi kanker selain pembedahan, radioterapi, terapi hormonal, terapi target dan kemoterapi.

Hasil uji klinis menunjukkan pengobatan imunoterapi dapat membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker, serta mencegah kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

Pengobatan Imunoterapi juga membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik dalam menghancurkan sel kanker.

Mengenai kanker payudara subtipe triple negative (TNBC), Prof. Aru Sudoyo menyampaikan bahwa dengan perkembangan inovasi pengobatan, mulai tahun 2022 imunoterapi telah disetujui oleh Badan POM untuk terapi TNBC stadium lanjut.

Baca Juga: 7 Rutinitas Bikin Payudara Kencang dan Sehat, Cobain di Rumah!

Dari data uji klinis menunjukan bahwa satu dari dua pasien kanker TNBC mendapatkan manfaat dari terapi kombinasi imunoterapi dan kemoterapi.

“Kombinasi imunoterapi dengan kemoterapi sebagai pengobatan lini pertama bagi pasien TNBC dengan tumor yang memiliki nilai ekspresi PD-L1 tertentu dapat mengurangi resiko kematian hingga 27% dibandingkan dengan pemberian kemoterapi saja,” jelas Prof. Aru Sudoyo.

Kemudian American Society of Clinical Oncology (ASCO) baru-baru ini menerbitkan pedoman medis bagi pasien kanker serviks yang telah mengalami kekambuhan atau metastasis, dimana data uji klinis dari kombinasi imunoterapi dengan standar pengobatan sebelumnya dapat memberikan manfaat 35% lebih baik dimana penyakit tidak mengalami perburukan dan memberikan angka harapan hidup 33% lebih lama dibandingkan dengan standar pengobatan sebelumnya saja.

Kabar baiknya, mulai tahun 2022 di Indonesia, imunoterapi bagi pengobatan kanker serviks telah tersedia, khususnya bagi pasien yang didiagnosis dengan kanker serviks stadium lanjut.

Menurut Prof. Aru Sudoyo, imunoterapi telah tersedia di rumah sakit yang melayani pengobatan kanker.

Namun, tidak semua jenis kanker paru, kanker payudara maupun kanker serviks dapat diterapi dengan imunoterapi.

Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan terbaik sesuai kondisi masing-masing pasien.

“Dalam perjuangan melawan kanker, pasien harus terus menjaga harapan, semangat, kesehatan mental dan emosional, didukung oleh keluarga dan lingkungan, serta tertib dalam menjalankan terapi dan pengobatan kanker sesuai arahan dokter agar kualitas dan harapan hidup dapat terus terjaga,” tutup Prof. Aru Sudoyo.

Nah itu dia Stylovers mengenai pengobatan Imunoterapi yang perlu kamu ketahui.

Harapannya agar pengobatan Imunoterapi bisa menekan risiko kematian akibat kanker khususnya kanker payudara dan kanker serviks yang banyak menyerang perempuan.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Stylovers di rumah. (*)

Baca Juga: Efek Samping Diet Tinggi Lemak, Sebabkan Risiko Kanker Payudara!