Destinasi Tempat Wisata Bukti Peninggalan  Tsunami Aceh yang Menarik Perhatian Wisatawan

By Annisa Suminar, Selasa, 24 Mei 2022 | 13:38 WIB
Destinasi Tempat Wisata Bukti Peninggalan  Tsunami Aceh yang Menarik Perhatian Wisatawan (Museum Tsunami Aceh)

Stylo Indonesia - Jika berbicara tentang Aceh, maka yang teringat adalah soal bencana tsunami.

Bencana tsunami Aceh terjadi pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004 silam.

Dimulai dengan gempa bumi berkekuatan 9,3 skala richter, yang kemudian disusul terjadinya tsunami dengan ketinggian air mencapai 30 meter.

Bencana tsunami ini memakan korban lebih dari 500 ribu jiwa.

Tentunya ini menjadi tahun kelam dan duka mendalam bagi masyarakat Aceh saat itu.

Pemerintah dan masyarakat pun bersama-sama kembali membangun Aceh.

Dampak tsunami tersebut pun menimbulkan banyak sisa-sisa saksi bisu bukti-bukti terjadinya tsunami.

Beberapa sisa-sisa dampak tsunami ini pun dijadikan tempat wisata yang menarik perhatian wisatawan.

Belum lama ini tim Stylo Indonesia berkesmpatan untuk mengunjungi 2 wisata yang menjadi saksi bisu terjadinya tsunami.

Penasaran apa saja? Simak selengkapnya, ya!

1. Wisata Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh (Museum Tsunami Aceh)

Museum Aceh jadi salah satu destinasi wisata yang akan memperlihatkan beberapa saksi bisu dan bukti terjadinya tsunami.

Museum Tsunami Aceh ini dibangun atas rancangan arsitektur Ridwan Kamil.

Di dalam Museum Aceh kamu akan melewati ke dalam lorong gelap dengan jalan berkelok dengan air yang mengalir di sisi kanan dan kirinya.

Pembuatan lorong ini bertujuan untuk membuat wisatawan merasakan suasana saat terjadinya tsunami.

Selain itu juga wisatawan akan diajak untuk menonton video dokumenter saat terjadinya tsunami.

Selanjutnya terdapat pula beberapa foto-foto evakuasi hingga proses membangun Aceh pasca tsunami.

2. Kapal PLTD Apung

Kapal PLTD Apung (Stylo Indonesia)

Selain Museum Aceh, ada juga kapal PLTD Apun yang menjadi saksi bisu atas ganasnya tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu.

Kapal PLTD Apung ini awalnya baru saja berlabuh di pelabuhan Ulee Lheue.

Saat terjadinya tsunami, kapal PLTD ini akhirnya terhempas sejauh 5 km dan terdampar di reruntuhan rumah-rumah.

Dari 11 awak kapal yang berada di atas kapal, hanya ada satu yang berhasil selamat.

Di tempat wisata Kapal PLTD Apung ini juga terdapat monumen jam yang menunjukkan tanggal dan waktu terjadinya musibah dahsyat ini.

Kapal PLTD Apung ini berlokasi di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh. (*)