“Setelah aku pikir-pikir, Akhirnya aku tahu aku sering diejek dan dijauhi mereka karena bentuk fisik aku yang tidak secantik anak perempuan lainnya,” ungkap Mela pada Livi Stylo.
Pada waktu kejadian tersebut berlangsung, diceritakan Mela memilih tidak membalas perilaku body shaming dari sang pelaku dengan amarah, emosi atau menghina kembali.
“Rasanya sedih banget, tapi aku tidak mau dendam dan overthinking. Aku mencoba menerima diri aku dan berusaha berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,” tuturnya.
Bagi Mela, membalas perilaku body shaming yang dilakukan orang lain terhadapnya tidak memberikan dampak positif untuk dirinya.
“Tidak ada hal positif yang akan aku dapakan dengan menghina kembali bentuk fisik atau apapun yang berhubungan dengan sang pelaku. Menurutku, balas dendam terbaik adalah membuktikan aku tidak seperti omongan mereka dan nilaiku lebih dari bentuk fisik aku,” ujar Mela.
Pengalaman Berharga Menjadi Penyintas Body Shaming #InspirasiCantik
Bukan hal yang mudah untuk dilalui, menjadi penyintas body shaming pastinya memberikan pengalaman berharga dalam hidup Mela.
Tak ingin melawan pelaku body shaming, Mela memilih ikhlas dengan perilaku body shaming yang diberikan pada dirinya.
Tak hanya dampak negatif yang Mela rasakan, rupanya ia juga mendapatkan hal positif dari pengalaman body shaming yang sering dialaminya.
“Efek positifnya, setelah aku tahu kekurangan aku di mata orang lain, aku berusaha memperbiki dan mengubah apa yang bisa aku ubah untuk menunjukan versi diri terbaikku ,” ungkap Mela.
Di tengah perjuangannya bangkit sebagai penyintas body shaming, Mela menyadari pentingnya untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu untuk bangkit dan support orang sekitar untuk membantunya semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.