Stylo Indonesia - Stylovers, kondisi miss V yang lembap karena sedang banyak keluar cairan sering membuat kita khawatir.
Padahal, kondisi vagina becek umumnya normal, loh.
Untuk cairan atau lendir di vagina ini bisa membantu kesuburan, membuat aktivitas seksual lebih nyaman, dan bisa mencegah nyeri pada vagina.
Akan tetapi, ada juga penyebab kondisi vagina becek yang perlu diwaspadai.
Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, berikut ini penjelasan dari penyebab dan cara mengatasi miss V yang sedang banjir.
Baca Juga: Ini Deretan 5 Buah yang Bisa Hilangkan Bau Tak Sedap dari Miss V!
Stylovers, kemunculan cairan di vagina hingga becek yang normalnya jika dilansir dari Medical News Today, rata-rata wanita mengeluarkan cairan vagina sebanyak 1-4 milimeter per hari.
Nah, asal cairan tersebut dari leher rahim dan kelenjar bartholin.
Di leher rahim inilah yang memproduksi lendir atau cairan selama siklus menstruasi wanita.
Saat tubuhmu mendekati masa subur, serviks memproduksi lebih banyak cairan untuk membantu sperma bisa berenang menuju sel telur.
Sedangkan kelenjar bartholin yang terletak di dalam vagina berfungsi melumasi vagina agar tidak kering.
Baca Juga: 3 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Berhubungan Seksual, Jangan Sampai Lupa!
Kelenjar ini bisa menghasilkan cairan saat wanita terangsang dan selama aktivitas seksual. Penyebab vagina becek lain bisa karena perubahan hormon.
Saat hormon estrogen meningkat, vagina juga bisa lebih lembap karena kelenjar bartholin memproduksi lebih banyak cairan.
Vagina yang lebih becek dari biasanya juga dialami oleh perempuan yang sedang mencoba treatment hormon.
Di luar kondisi normal, penyebab vagina becek juga bisa karena masalah kesehatan, di antaranya:
Baca Juga: Miss V Sering Terasa Gatal? Stop Lakukan Hal Ini yang Bisa Merusak Kesehatan Organ Intim
Infeksi jamur
Ditandai dengan timbulnya cairan kental, putih, mirip keju cottage di vagina. Gejala infeksi jamur yakni vagina becek, gatal, panas seperti terbakar, perih, dan hubungan seks terasa menyakitkan.
Bakteri vaginosis
Bakteri vaginosis atau ketidakseimbangan bakteri di vagina membuat vagina gatal, panas.
Selain itu, vagina becek dengan cairan berwarna putih, abu-abu, atau kuning yang berbau amis. Aromanya makin tak sedap setelah berhubungan seks.
Infeksi menular seksual
Jenis infeksi menular seksual yang bisa menyebabkan vagina becek dengan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan adalah trikomoniasis.
Gejala trikomoniasis adalah vagina becek dengan cairan berbuih, memiliki bau tak sedap, gatal, dan panas.
Rasa tak nyaman tersebut kerap muncul terutama setelah menstruasi.
Dengan mengetahui penyebab vagina becek secara pasti, dokter bisa merekomendasikan cara mengatasi vagina becek secara tepat.
Melansir Women's Health, vagina becek umumnya kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan, terutama sekitar masa subur dan saat terangsang secara seksual.
Baca Juga: Cara Mengatasi Miss V Kering Menurut Ahli, Jangan Panik Cukup Pakai Cara Ini!
Namun, para wanita perlu berkonsultasi ke dokter apabila vagina becek disertai gejala:
- Keputihan yang berbau tidak sedap
- Timbul rasa gatal dan panas seperti terbakar di vagina
- Keputihan setelah berhubungan seksual
- Vagina bengkak Vagina terasa nyeri atau tak nyaman
Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan dan memberikan rekomendasi cara mengatasi vagina becek sesuai penyebabnya.
Baca Juga: 3 Ciri Gejala Infeksi Jamur Pada Miss V, Salah Satunya Rasa Gatal Pada Miss V!
Jika penyebab vagina becek karena bakteri, dokter jamak memberikan antibiotik.
Sedangkan untuk mengatasi vagina becek karena peradangan, dokter umumnya memberikan krim steroid.
Sementara itu, cara mengatasi vagina becek karena infeksi jamur bisa dengan menggunakan obat antijamur. (*)