Seluruh siklus menstruasi biasanya terjadi selama periode 28-30 hari di dalam tubuh.
Ada banyak proses inflamasi dan remodeling jaringan yang terjadi selama menstruasi, yang sangat sensitif terhadap stres, penurunan berat badan, penambahan berat badan, perubahan aktivitas fisik, atau bahkan jenis infeksi tertentu.
Jadi, secara keseluruhan pola menstruasi dapat berubah dalam keadaan apa pun yang melibatkan banyak stres.
Baca Juga: Rasa Bosan Bikin Hubungan Percintaan Hambar? Cobain 5 Tips Perbaiki Hubungan dengan Pacar!
Remaja Putri Saat Menstruasi Pertama Kali
Hubungan vaksin Covid-19 dengan siklus menstruasi Vaksin adalah persiapan biologis yang penting untuk memerangi penyakit menular tertentu, yang mencakup peningkatan sistem kekebalan tubuh.
Para ahli ginekologi pun menyoroti bahwa vaksin mengarah pada produksi penambah kekebalan tubuh atau antibodi yang dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Selama masa vaksinasi Covid-19 ini, beberapa wanita mengalami gejala menstruasi yang lebih sedikit atau lebih banyak.
Sementara, beberapa melaporkan keterlambatan menstruasi atau mengalami periode yang lebih cepat, serta beberapa yang menggunakan pil kontrasepsi mengalami pendarahan berlebihan.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Hand Cream untuk Atasi Kulit Tangan Kering di Bawah Rp 50 Ribu
Nah, perubahan ini telah terdeteksi hanya terjadi dalam beberapa kasus dan hanya berlangsung selama satu atau dua siklus.
Ada juga kasus yang menunjukkan sedikit keterlambatan ovulasi karena vaksinasi.
Jadi, jika seseorang mencoba untuk hamil, maka pengaruh vaksin dapat terjadi sedikit lebih awal atau lebih lambat.