Stylo Indonesia - Dalam dunia fashion, mungkin Stylovers sudah tak asing dengan istilah ready to wear dan haute couture.
Istilah ready to wear dan haute couture merujuk pada dua jenis busana yang berbeda.
Meski keduanya kerap diproduksi oleh banyak desainer fashion, busana ready to wear dan haute couture memiliki karakteristik yang membedakan keduanya.
Nah, kalau Stylovers mengaku fashionista sejati, wajib tahu nih perbedaan antara busana ready to wear dan haute couture.
Dilansir dari Mochni, simak perbedaan busana ready to wear dan haute couture berikut ini!
Istilah yang paling sering disalahgunakan di dunia fashion adalah 'Prêt-à-Porter' dan 'Haute Couture'.
Meski istilah-istilah ini sering dilemparkan dengan santai oleh para desainer berpengalaman, ada arti yang sangat spesifik dari keduanya.
Pertama, penting untuk mengetahui arti literal di balik istilah Prancis yang terdengar bagus ini. ‘Prêt-à-Porter atau Ready to Wear secara harfiah berarti ‘Siap Pakai’.
Baca Juga: Arti Istilah Busana Pret-a-Porter atau Ready to Wear dalam Dunia Fashion, Fashionista Wajib Tahu!
'Haute Couture' umumnya digunakan untuk menganggap segala sesuatu sebagai 'Fashion Tingkat Tinggi'. Pengartian istilah ini tidak terlalu jauh, karena Haute Couture berarti 'penjahitan tingkat tinggi'.
Berikut inilah beberapa faktor yang membedakan busana ready to wear dengan haute couture.
1. Produksi
Setiap potong busana Haute Couture dibuat dengan ukuran untuk satu klien. Klien datang ke atelier Paris untuk melakukan pengukuran dan fitting sebelum pakaian diproduksi.
Ini menunjukkan fakta bahwa setiap pakaian Haute Couture disesuaikan dengan klien per individu, baik dalam hal gaya dan ukuran.
Busana haute Couture dianggap memiliki kualitas tertinggi dan harga tertinggi.
Meskipun hal ini mungkin berlaku sebagian besar waktu, sebenarnya ada standar spesifik yang dapat dianggap sebagai 'Couture'.
Vogue pernah mendeskripsikan karya Couture sebagai 'karya seni berjalan'. Hal ini memang benar.
Potongan Haute Couture dirancang untuk dikenakan hanya oleh beberapa klien, jika tidak hanya satu.
Terlepas dari seberapa eksklusif suatu karya, suatu busana tidak bisa sembarang disebut Haute Couture kecuali sudah diakui oleh Chambre Syndicale de la Haute Couture.
Atas persetujuan Chambre Syndicale de la Haute Couture, sebuah rumah mode dianggap Haute Couture melalui hukum Prancis.
Ini bukan hal yang mudah, karena ada kriteria ketat yang harus dipenuhi oleh rumah mode untuk dipertimbangkan.
Pertama, rumah mode harus memiliki studio di Paris yang mempekerjakan setidaknya lima belas anggota staf penuh waktu.
Rumah mode harus mendesain potongan yang dibuat sesuai pesanan untuk klien dengan setidaknya dalam satu kali fitting.
Standar ini memastikan bahwa label Haute Couture memberikan potongan yang disesuaikan tanpa cela yang akan tepat dan sempurna untuk klien.
Tak heran, saat ini hanya ada lima belas studio Haute Couture di Paris, termasuk Chanel dan Dior.
Baca Juga: Cerita Sapto Djojokartiko Tentang Merancang Pakaian Ready to Wear
Sedangkan busana ready to wear adalah pakaian berkualitas tinggi yang dibuat di pabrik.
Meskipun busana ready to wear belum tentu diproduksi secara massal, busana ini tersedia untuk berbagai pelanggan. Koleksi ini dibuat untuk banyak pelanggan dalam berbagai ukuran.
Meskipun bervariasi dalam harga dan kualitas, karakteristik utamanya adalah bahwa koleksi ini dirancang dalam batasan ukuran standar.
Potongan-potongan ini tidak dimaksudkan agar pas atau membutuhkan penjahit. Mereka cukup cocok untuk sebagian besar orang.
2. Penjualan
Busana Haute Couture adalah barang dengan kualitas terbaik. Semua merupakan buatan tangan, potongan-potongan ini dibuat berdasarkan ukuran dan membutuhkan banyak keterampilan dan waktu.
Dengan demikian, tingkat kualitas ini berarti harga tinggi dan pelanggan kelas atas.
Dengan kata lain, pelanggan barang-barang Haute Couture umumnya berada di persentase kekayaan teratas, karena Haute Couture adalah karya yang tertinggi yang dapat Anda bayarkan dalam industri mode.
Rumah Haute Couture membuat koleksi setiap musim panas dan musim dingin.
Koleksi ini sering menjadi panggung untuk tren fesyen masa depan dalam koleksi ready to wear, karena koleksi ini sering mengambil inspirasi dari mode kelas atas.
Sedangkan biasanya busana ready to wear tersedia dua kali dalam setahun. Koleksi ready to wear lebih sering tersedia sebelum musim dimulai, melayani perubahan iklim dan ekonomi.
Koleksi ini tidak dibuat sesuai pesanan. Tingkat di mana perusahaan fesyen dapat memproduksi koleksi Ready-to-Wear bervariasi karena koleksi Ready-to-Wear diproduksi lebih cepat, dalam jumlah yang lebih banyak.
Meskipun mereka mungkin berkualitas tinggi dan mengambil inspirasi dari lini Haute Couture, koleksi ini tidak memiliki eksklusivitas seperti Haute Couture.
Pelanggan dapat menemukan barang-barang ini misalnya di toko retail atau online.
3. Pertunjukan Runway
Rumah Haute Couture berkomitmen menghadirkan koleksi dua kali setahun minimal 35 buah, baik pakaian siang maupun malam. Koleksi ini disajikan setiap 6 bulan, setengah tahun sebelumnya.
Misalnya, koleksi musim panas rumah Haute Couture akan dihadirkan di Paris pada bulan Januari, sedangkan koleksi Musim Dingin akan dihadirkan pada bulan Juli.
Baca Juga: Apa Arti Haute Couture? Mengenal Istilah Penting dalam Dunia Fashion
Pertunjukan Haute Couture adalah tontonan artistik. Dengan set yang rumit dan daftar tamu khusus undangan, pertunjukan ini sama eksklusifnya dengan karya Haute Couture itu sendiri.
Sedangkan peragaan busana ready to wear disajikan satu tahun sebelumnya. Misalnya, koleksi Winter 2016 dihadirkan di Winter 2015.
Brand Haute Couture, seperti Chanel dan Dior, kerap juga menghadirkan lini ready to wear.
Koleksi-koleksi ini dihadirkan selama pekan mode, periode waktu di mana sosok penting dalam industri mode berkumpul di kota-kota tertentu.
Pekan mode yang paling terkenal berlangsung di New York, Paris, Milan, dan London.
Pertunjukan ready to wear seringkali rumit dan artistik, dengan daftar tamu eksklusif untuk selebritis, pers, dan blogger fashion.
Nah, itu dia Stylovers perbedaan busana ready to wear dan haute couture. Jangan sampai tertukar, ya! (*)