"Pihak pembuat kebijakan yang mengenalkan normal baru, penggunaan masker wajah, dan perubahan lainnya perlu membuat komunikasi yang dibedakan dari gender, jika ingin pria lebih menaati protokol kesehatan."
Demikian dikatakan salah satu penulis studi Vincenzo Galasso, dalam pernyataan tertulis.
Peneliti melakukan survei terhadap lebih dari 21.000 responden di Amerika Serikat, Australia, Austria, Perancis, Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Inggris.
Perbedaan gender ada di berbagai karakteristik sosiodemografi dan faktor psikologis, menurut Paola Profeta, penulis studi lain.
"Perbedaan terbesar antara pria dan wanita terkait perilaku yang melindungi orang lain., misalnya, menutupi batuk dengan siku," kata Profeta.