Stylo.ID - Indonesia telah mendapat peringatan dari ahli epidemiologi dunia karena masuki fase kritis, dimana kapasitas tempat tidur Rumah Sakit mulai penuh dan kasus harian masih meninggi.
Seperti yang diketahui, kasus harian positif corona mencapai 2000-an lebih setiap hari.
Terlihat, tak ada tanda-tanda kasus itu mengalami penurunan.
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengingatkan agar Indonesia terus melakukan penguatan kuantitas dan kualitas testing virus corona.
Menurut dia, Indonesia saat ini telah memasuki fase awal kritis akibat Covid-19.
"Indonesia ini sudah memasuki fase kritis awal yang diperkirakan mengalami puncak di awal Oktober 2020, khususnya Jawa. Ini bisa berlangsung lama, bisa sampai akhir tahun," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (26/8/2020).
Apa indikator fase kritis ini?
Dicky menyebutkan, ada beberapa indikator yang mendasari bahwa Indonesia kini sudah memasuki fase kritis pandemi virus corona.
Pertama, jumlah kasus baru harian yang semakin tinggi.
Hingga saat ini, menurut Dicky, hanya DKI Jakarta yang bisa dinilai secara valid karena memiliki cakupan tes memadahi dan memenuhi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu satu tes per seribu per minggu.
"Untuk melihat secara valid berapa kasus baru harian, tentu harus diakukan dengan testing yang optimal, baik kuantitas maupun kualitas," jelas dia.