Stylo.ID - Dalam menjalani hubungan, Stylovers pasti pernah merasakan yang namanya cemburu, kan?
Cemburu itu wajar, tetapi sebaiknya kita bisa mengatur rasa cemburu agar tak jadinya menghancurkan hubungan.
Terkadang, rasa cemburu bisa menguasai pikiran untuk membuat keputusan-keputusan yang impulsif.
Seseorang terkadang berpikir kecemburuan merupakan cara untuk menunjukkan kepada pasangan bahwa mereka diperhatikan.
Namun, -sialnya, seringkali kecemburuan pun didorong oleh citra diri yang buruk, kurangnya kepercayaan, atau masalah lain dalam hubungan tersebut.
Rasa cemburu dapat menjadi bumbu dalam hubungan, membangkitkan perasaan, serta menambah kegembiraan, selama mereka yang terlibat di dalamnya tidak lepas kendali.
Pertama-tama, kita perlu memahami penyebab rasa cemburu dalam suatu hubungan. Menurut Psikolog klinis Dr. Monica Borschel, kecemburuan bisa menjadi "alarm" palsu atau nyata.
"Alarm palsu bisa terlihat seperti rendahnya harga diri atau kecemasan akan ikatan pada pasangan yang cemburu," ujar Dr. Borschel.
"Kecemasan keterikatan adalah perasaan mendalam bahwa orang yang kita cintai tidak akan ada saat kita sedang membutuhkannya."
"Alarm atau peringatan nyata bagi pasangan yang cemburu antara lain, pasangan meremehkan kita, mengisolasi kita, mencoba mengendalikan, atau telah mengkhianati kita."
"Ketika suatu hubungan tidak terasa aman bagi kedua pasangan, kecemburuan bisa terjadi."
Di sisi lain, Dr. Borschel menjelaskan, kecemburuan adalah emosi wajar dalam diri manusia yang dikembangkan untuk melindungi atau menjaga pasangan.
"Psikolog evolusioner telah menemukan wanita lebih mungkin terluka oleh perselingkuhan emosional, karena itu bisa berarti kehilangan sumber daya untuk anak mereka," kata dia.
Sebagai perbandingan, lanjut Dr. Borschel, pria bisa lebih cemburu pada hal-hal fisik karena mereka tidak ingin membesarkan anak dari pria lain.
Tentu saja kecemburuan ini bisa berbeda-beda antara satu pria dengan pria lainnya.