Perlu publikasi ilmiah
Ia mengatakan proses penelitian untuk menemukan obat atau vaksin tidaklah mudah.
Sehingga, tidak sembarang orang bisa melakukan klaim.
"Bayangkan, misalnya saya meneliti di rumah. Kemudian saya tiba-tiba mengundang wartawan, konferensi pers 'Saya menemukan obat anti Covid', itu kan tidak fair namanya, hanya sebatas klaim," kata Saifudin.
Dari pengalamannya, setiap kali menemukan klaim semacam antibodi Covid-19 ini, Saifudin selalu mengeceknya di jurnal-jurnal ilmiah.
Hal ini ia lakukan untuk memastikan bahwa informasi yang ia terima sudah terpublikasi.
"Kalau misalkan belum ada publikasinya, bagaimana saya mau menanggapi? Wong saya tidak tahu metodenya bagaimana. Dia mengklaim anti Covid itu metode penelitiannya seperti apa," kata Saifudin.
"Klaim asal klaim itu banyak, yang jadi masalah adalah apakah klaimnya itu disertai dengan bukti penelitian yang memadai atau tidak? Jangan-jangan over claim?" imbuhnya.