Sebab, droplet dari pembawa virus (carrier) bisa menempel di permukaan benda-benda yang ada di pusat perniagaan.
Jika permukaan benda yang terkena droplet ini disentuh, maka virus dapat berpindah dan menginfeksi orang yang menyentuhnya.
“Potensi penyebaran tinggi. Bayangkan masyarakat menganggap situasi saat ini normal dengan berdesakan di toko baju, toko emas, tanpa mempertimbangkan protokol kesehatan, ini sangat meningkatkan risiko penularan,” ujar Panji.
Baca Juga: Unggah Foto Seksi Pakai Kacamata, Tampilan Marion Jola Justru Jadi Sorotan Dikira Nggak Pakai Baju!
Pergerakan dan kontak anggota masyarakat menjadi kunci dalam menekan kasus Covid-19.
Semakin kecil persentase pergerakan masyarakat, pandemi Covid-19 semakin cepat ditanggulangi.
Hal tersebut didapat berdasarkan permodelan yang dia buat.
Ia menyuaun simulasi bagaimana Covid-19 akan menyebar di Jawa Barat dalam beberapa skenario.
Pertama, meski PSBB berhasil menurunkan transmisi, ada sisa transmisi yang menyebabkan munculnya kasus baru setiap hari.
Baca Juga: Bulannya Si Kembar! Ini Pasangan Zodiak yang Cocok Untuk Gemini
Sebaliknya, jika pergerakan masyarakat tidak dapat ditekan lebih kecil, maka pandemi Covid-19 baru bisa teratasi tiga tahun ke depan.
Untuk itu, Panji merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat agar pergerakan masyarakat terus ditekan.
Intinya, jika PSBB diperketat sedikit lagi, bisa mempercepat habisnya wabah Covid-19 di Jabar.
Bahkan dalam waktu kurang dari satu bulan.
"Pada dasarnya, pemodelan yang saya buat merekomendasikan bahwa kita harus mengetatkan PSBB sedikit lagi, agar penurunan dengan cepat itu bisa terjadi," tutup dia. (*)Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati, Virus Corona Sangat Mudah Menyebar di Toko Baju"