Cerita yang Belum Terungkap, Pabrik Pengolahan Daging Babi Amerika Serikat yang Jadi Sumber Penyebaran Wabah Corona Terbesar!

By Stylo Indonesia, Sabtu, 25 April 2020 | 16:25 WIB
Cerita yang Belum Terungkap, Pabrik Pengolahan Daging Babi Amerika Serikat yang Jadi Sumber Penyebaran Wabah Corona Terbesar! (Pinterest)

Akun sosial media itu dulu ia buka untuk melacak para pria  yang ia taksir, namun kali ini, bertahun-tahun kemudian, ia  memiliki tujuan yang lebih serius.

"Boleh tolong selidiki Smithfield?" tulisnya untuk  Argus911, akun Facebook untuk surat kabar lokal, Argus  Leader.

"Mereka mencatat kasus positif (Covid-19) dan pabrik tetap berencana untuk buka."

Smithfield yang dimaksud adalah pabrik pengolahan daging  babi, Smithfield Foods, yang terletak di kota Sioux Falls,  South Dakota, pabrik milik perusahaan China.

Pabrik delapan lantai itu terletak di tepi Sungai Big  Sioux, dan merupakan produsen pengolahan daging babi terbesar di dunia.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Yuni Shara Nekat Pamer Uban Akibat Pandemi Covid-19 Hingga Ramalan Wirang Birawa Soal Bom Waktu yang Lebih Parah dari Corona

Dalam kapasitas penuh, pabrik itu dapat mengolah 19.500 ekor babi per hari, menjadi daging cincang, daging asap, hotdog dan bentuk olahan lain. Pabrik itu mempekerjakan 3.700 karyawan.

"Terima kasih informasinya," jawab akun Argus911 kepada Julia.

"Apa yang dilakukan karyawan yang positif," tanya akun itu dan dijawab Julia, "Saya tak tahu persis."

Pada keesokan harinya, pukul 07:35 pagi, Argus Leader  menerbitkan berita, "Karyawan Smithfield Foods positif  terkena virus corona."

Repoter media itu memastikan kasus positif kepada juru  bicara pabrik dan bahwa seorang karyawan yang positif saat  itu dalam "masa karantina 14 hari". Tempat karyawan itu  bekerja juga sudah disanitasi.

Namun pabrik itu - termasuk dalam "industri infrastruktur penting" yang ditetapkan pemerintahan Presiden Donald Trump, dan tetap akan beroperasi.

"Makanan adalah bagian penting kehidupan dan lebih dari 40.000 tim kami, ribuan keluarga peternak dan jaringan pemasok lain adalah bagian penting dalam langkah tanggap negara dalam menghadapi Covid-19," kata CEO Smithfield Kenneth Sullivan dalam pernyataan lewat video yang dikeluarkan tanggal 19 Maret.

Sullivan menjelaskan alasan mengapa pabrik itu tetap buka,  dan ia juga mengatakan mengambil langkah untuk melindungi karyawan dan konsumen.

Namun Julia tetap khawatir.

"Ada berita burung bahwa ada kasus sebelumnya dan bahwa ada orang yang masuk rumah sakit," katanya.

Julia tidak bekerja di pabrik itu. Ia adalah mahasiswa yang kuliah dari rumah menyusul ditutupnya sebagian besar universitas.