Ketahui Beda dan Resiko Veneer dan Bleaching untuk Memutihkan Gigi, Perlukah?

By Mreizghi Alvio Linchia, Kamis, 5 September 2019 | 16:47 WIB
Ketahui Beda dan Resiko Veneer dan Bleaching untuk Memutihkan Gigi, Perlukah? (Getty Images/iStockphoto)

Namun, veneer gigi dalam penggunaannya ini seumur hidup, dimana jika gigi kamu dikikis, bentuknya tak akan kembali seperti semula.

Ilustrasi wanita dengan gigi putih (freepik.com)

Setelah di-veneer, mungkin rasanya akan sedikit tebal dan tidak nyaman, ditambah pasien dilarang makan makanan yang teksturnya keras.

"Cara mengunyah pun harus diatur," sambung drg. Jeffry.

Baca Juga: Dari Aurel Hermansyah Hingga Tyas Mirasih, 5 Artis Indonesia Ini Tampil Imut dengan Gigi Kelinci Setelah Veneer Gigi

Sedangkan bleaching, tidak merubah bentuk gigi namun hanya mengembalikan warna dasar gigi.

"Dapat dilakukan maksimal 2 kali setahun. Prosedurnya disinari, memakai gel tapi tidak permanen," lanjutnya.

Dalam proses bleaching, dokter dapat meresapkan cetakan dan dapat dipakai sendiri dirumah dengan cara didiamkan selama 8 jam.

Baca Juga: Tak Perlu Veneer Gigi, 5 Artis Wanita Ini Tampil Cantik dengan Gigi Kelinci Asli

Setelah di-bleaching, pasien harus memerhatikan pola makannya dan kalau minum harus menggunakan sedotan.

"Untuk pengulangan bleaching pun jangka waktunya setahun hingga 2 tahun, hanya boleh 2 kali. Kalau terlalu sering nanti pori-pori gigi terbuka bisa ngilu dan sensitif," tutup drg. Jeffry.

Nah, jadi, lebih tertarik mencoba prosedur veneer atau bleaching nih, Stylovers? (*)